I.
Pendahuluan
Pengertian
mu’jizat dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai “ Kejadian ajaib yang
sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia “ kalau dilihat dari bahasa Arab
A’jaza yang berarti “ melemahkan atau menjadikan tidak mampu “ pelakunya (yang
melemahkan) dinamai mu’jiz. Kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol
sehingga mampu membungkamkan lawan, maka ia dinamai Mu’jizat
Selanjutnya pengertian mu’jizat menurut istilah adalah sesuatu yang luar biasa yang melemahkan manusia baik secara sendiri maupun kolektif untuk mendatangkan sesuatu yang menyerupai/menyamai yang hanya diberikan kepada Nabi/rasul Allah SWT. Mukjizat itu merupakan hal yang tidak biasanya, yang menyebabkan orang tidak dapat mendatangkan atau menyamainya.
Jadi mukjizat itu merupakan barang yang mukjiz, atau yang melemahkan orang sehingga tidak dapat menandinginya. Ada yang berusaha menandinginya, tetapi tidak dapat memenangkan pertandingan itu. Mukjizat merupakan karunia Allah SWT yang diberikan kepada Nabi/Rasul, sehingga tidak mungkin ada manusia yang dapat menandinginya.
Selanjutnya pengertian mu’jizat menurut istilah adalah sesuatu yang luar biasa yang melemahkan manusia baik secara sendiri maupun kolektif untuk mendatangkan sesuatu yang menyerupai/menyamai yang hanya diberikan kepada Nabi/rasul Allah SWT. Mukjizat itu merupakan hal yang tidak biasanya, yang menyebabkan orang tidak dapat mendatangkan atau menyamainya.
Jadi mukjizat itu merupakan barang yang mukjiz, atau yang melemahkan orang sehingga tidak dapat menandinginya. Ada yang berusaha menandinginya, tetapi tidak dapat memenangkan pertandingan itu. Mukjizat merupakan karunia Allah SWT yang diberikan kepada Nabi/Rasul, sehingga tidak mungkin ada manusia yang dapat menandinginya.
II.
Rumusan Masalah
1.
Al-Qur’an
2. Membelah
Bulan
3. Isra’
Mi’raj
4. Mengeluarkan
Air Dari Jari-jari Nabi
III.
Pembahasan
Seperti
nabi dan rasul sebelumnya, Muhammad diberikan firhasat (pertanda) akan
datangnya seorang nabi, seperti yang diyakini oleh umat Muslim telah dikisahkan
dalam beberapan kitab suci ajaran samawi, kemudian dikisahkan pula terjadi
pertanda pada masa didalam kandungan, masa kecil dan remaja. Kemudian Muhammad
diyakini diberikan mukjizat selama kenabiannya.
Mukjizat
Muhammad SAW adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki Nabi Muhammad SAW untuk
membuktikan kenabiannya. Di antara begitu banyak mukjizat Nabi, ada 4 mukjizat
terbesar. Diantaranya :
a. Al-Qur’an
Dalam syariat
Islam, mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur’an, karena pada masa itu bangsa
Arab memiliki kebudayaan sastra yang cukup tinggi dan Muhammad sendiri adalah
orang yang buta huruf, yang diyakini oleh umat muslim mustahil dikarang
olehnya.
Al-Qur`an merupkan mukjizat terbesar yang dianugrahkan
kepada Nabi Muhammad, karena keberadaannya yang tidak lenyap meskipun
Rasulullah sudah wafat. Al-Qur’an digunakan oleh Nabi Muhammad
saw, untuk menantang orang-orang pada masanya dan genarasi sesudahnya yang
tidak percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT (bukan
ciptaan Muhammad) dan risalah serta ajaran yang dibawanya tetapi mereka tidak
sanggup menghadapinya, padahal mereka sedemikan tingi tingkat fasahah dan
balagah-nya. Hal ini tiada lain karena Al-Qur’an sebagai mukjizat.
Selain itu
Al-Qur’an berfungsi sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar
seorang Nabi/Rasul Allah, membuktikan bahwa kitab Al-Qur’an itu benar-benar
wahyu Allah bukan tulisan Muhammad atau buatan Jibril, menunjukan kelemahan
mutu sastra dan balaghah manusia, karena mereka tidak mampu menandingi
Al-Qur’an, menunjukan kelemahan rekayasa umat manusia yang tidak sebanding
dengan kesombongannya.[1]
b. Membelah
Bulan
Dalam
Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab-kitab hadits yang terkenal lainnya,
diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh-tokoh kafir
Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al 'Ash bin Qail.
Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, "Seandainya kamu benar-benar seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua."
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?"
Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, "Ini sihir!" padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama.
Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur'an: " Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang-orang (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir." (QS Al Qomar 54:1-2)[2]
Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, "Seandainya kamu benar-benar seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua."
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?"
Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, "Ini sihir!" padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama.
Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur'an: " Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang-orang (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir." (QS Al Qomar 54:1-2)[2]
c. Isra’
Mi’raj
Isra’
mi’raj adalah mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad untuk memperkuat
keteguhan hati Nabi dan sebagai penghormatan kepadanya.
Isra’
artinya berjalan malam hari dari Masjidil Haram (tanah Mekkah) ke Masjidil
Aqsha di Palestina. Mi’raj artinya diangkat ke alam gaibmelalui langit yang
berlapis-lapis dan sebagainya, dengan izin Tuhan.
Kedua
kejadian yang dilakukan oleh nabi Muhammad dalam waktu yang bersambung di waktu
itu juga, yaitu mula-mula Nabi Isra’ kemudian barulah Mi’raj adalah suatu
pekerjaan istimewa yang tidak terdapat dalam diri manusia biasa, dan inilah
yang disebut mukjizat.
Dalam
peristiwa Mi’raj, Nabi dibawa naik ke Al-baitul-Ma’mur. Kemudian dibawa naik
lagi untuk menghadap Allah Yang Maha Perkasa dan mendekat dengan-Nya, hingga
jaraknya tinggal sepanjang dua busur atau lebih dekat lagi. Lalu Allah
mewahyukan apa yang diwahyukan kepada hamba-Nya. Allah mewajibkan kepada beliau
sholat lima waktu.[3]
d. Mengeluarkan
Air Dari Jari-jari Nabi
Keluarnya air
dari jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan
salah satu bukti kebenaran risalah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kejadian itu disaksikan oleh banyak orang dan terjadi diluar kemampuan manusia.
Di antara hadits yang menerangkan peristiwa itu, ialah seperti diceritakan oleh
sahabat Anas bin Malik yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
“Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ketika itu waktu Ahsar telah tiba. Lalu manusia mencari air untuk berwudhu, tetapi tidak memperolehnya. Lalu ada seseorang membawakan air untuk berwudhu. Maka beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tempat air itu, dan menyuru semua orang berwudhu dari situ.” Anas bin Malik Radiyallahu Anhu berkata: “Saya melihat air keluar dari jari-jari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga semua orang dapat berwudhu dengan air itu.” (HR. Bukhari, 3573, dalam kitab Manaqib, Bab: Alamat Nubuwwah fil-Islam, dan Muslim, 2279)
“Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ketika itu waktu Ahsar telah tiba. Lalu manusia mencari air untuk berwudhu, tetapi tidak memperolehnya. Lalu ada seseorang membawakan air untuk berwudhu. Maka beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tempat air itu, dan menyuru semua orang berwudhu dari situ.” Anas bin Malik Radiyallahu Anhu berkata: “Saya melihat air keluar dari jari-jari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga semua orang dapat berwudhu dengan air itu.” (HR. Bukhari, 3573, dalam kitab Manaqib, Bab: Alamat Nubuwwah fil-Islam, dan Muslim, 2279)
Sebuah syair berbunyi:
“Kalaupun dahulu Musa ‘alaihis salam dapat
memancarkan air dengan tongkatnya, maka dari tangan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, sungguh air menjadi meluap.”[4]
IV.
Kesimpulan
Mukjizat
Muhammad SAW adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki Nabi Muhammad SAW untuk
membuktikan kenabiannya. Di antara begitu banyak mukjizat Nabi, ada 4 mukjizat
terbesar. Diantaranya adalah membelah bulan dua kali untuk membuktikan
kenabiannya pada penduduk Mekkah, Isra’ Mi’raj dalam satu malam pada tanggal 27
Rajab tahun 11 Hijriah, mengeluarkan air pada jari-jarinya dan yang paling
terkenal adalah menerima Al-Qur’an sebagai firman Tuhan terakhir.
V.
Penutup
Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan
bermanfaat bagi kita semua. Dalam pembuatan makalah pasti ada kekurangan, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Syaikh, Sirah Nabawiyah, Pustaka
Al-Kautsar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar