I.
PENDAHULUAN
Sebuah
bangunan tidak akan berdiri kokoh tanpa adanya pilar atau penopang bangunan
tersebut. Ketahanannya amat bergantung dari seberapa kuat pilar-pilar itu
dibuat sehingga nantinya ia tidak akan hanyut disapu gelombang maupun luluh
lanta digunacang gempa. Begitu pula dengan keislaman pada diri seorang muslim,
terdapat berbagai sendi dan pilar-pilar yang harus dipersiapkan. Semua itu
haruslah dipelajari dan diamalkan oleh setiap orang muslim.
Islam
dibangun atas lima perkara: kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, haji ke rumah
Allah dan berpuasa di bulan ramadhan. Dalam makalah ini kami akan mencoba
menerangkan secara hadits-hadits tentang lima pilar Islam.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah Lima Pilar Islam itu ?
2. Bagaimana Hadits-hadits tentang Lima
Pilar tersebut ?
III.
PEMBAHASAN
A. Lima Pilar Islam
Lima
pilar Islam atau yang sering kita kenal sebagai rukun Islam. Ibarat sebuah bangunan, tegaknya Islam ditopang oleh
pilar-pilar tersebut. Rasulullah telah memberitahukan tentang lima pilar islam
melalui sabdanya, yang artinya “Islam ini dibangun di atas lima perkara: (1)
persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan sholat, (3) menunaikan zakat, (4)
pergi haji kebaitullah, (5) berpuasa pada bulan ramadhan.” (H. R. Bukhari
Muslim).[1]
Rukun Islam merupakan landasan operasional dari Rukun
Iman. Belum cukup dikatakan beriman hanya dengan megerjakan Rukun Islam tanpa
ada upaya untuk menegakkannya. Rukun Islam merupakan training/pelatihan bagi
orang mukmin menuju mardhotillah/keridhoan Allah.
Selain itu rukun Islam merupakan training center /
pusat pelatihan bagi orang mukmin. Sebagaimana halnya training-training pada
umumnya, maka keberhasilan suatu training bukan diukur dari apakah training itu
telah selesai diikuti dengan baik atau tidak. Melainkan dari sejauh mana hasil
yang diperoleh dalam training tersebut mampu menjawab/ menyelesaikan
permasalahan konkrit yang dihadapi. Maka dari sinilah dapat kita pahami
perbedaan antara "mengerjakan" dengan "menegakkan" rukun
Islam. Yang pertama (mengerjakan) kita analogikan sebagai training, sedang yang
kedua merupakan aplikasi yang akan menentukan efektivitas training tersebut.[2]
B. Hadits Tentang Lima Pilar Islam
a. Syahadat
Syahadat
adalah kalimat persaksian yang merupakan keharusan dalam keislaman seseorang. Di dalam alimat syahadat terandung mana tauhid yaitu
sikap meniadakan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah. Begitu juga
yang telah dikatakan oleh rasulullah dalam haditsnya yang artinya :
Ibn
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: aku diperintah memerangi
orang-orang sehingga mereka mengucapkan kalimat syahadat bahwa tiada Tuhan
kecuali Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat dan
mengeluarkan zakat, maka bila mereka telah mengerjakan semua itu berarti telah
terpelihara daripadaku darah dan harta mereka kecuali dengan hak kewajiban
dalam Islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah. (Bukhari, Muslim).[3]
b. Sholat
Sholat
adalah suatu hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Sholat juga sebagai
barometer pengukuran seberapa tinggi
ketaatan seorang muslim dalam menjalankan agamanya. Solat mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar. Tidak heran kalau solat disebut sebagai tiang
agama. Rasulullah SAW bersabda
اول مايحا سب به البديوم القيامت الصلاة فان صلحت صلح
سائرعمله وان فسدت قسد سائرعمله..
Yang
artinya :
Amal
yang pertama kali akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat
ialah solat, maka apabila solatnya lengkap, maka baiklah seluruh amalan yang
lainnya. Dan jika solatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala
amalan yang lainnya. (H.R. Thabrani)[4]
Maka dapat diketahui keutamaan solat bagi seluruh umat
muslim di dunia.
Cukup
banyak unsure yang membantu menyempurnakan solat antara lain :
1.
Khusyu
2.
Memahami apa yang diucapkan
3.
Mengagungkan Allah pada setiap gerakan yang dilakukan
c. Puasa
Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang
membatalkan yaitu makan, minum, dan berhubungan suami istri, mulai dari trbit
fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa dibulan Ramadan wajib hukumnya. Seperti
dalam hadits Rasulullah SAW
فى
الجنة ثمانية ابواب فيهاباب يسمى الريانل لايدخله الاالصا ئمون...
Yang
artinya :
“di
dalam sorga ada delapan pintu padanya ada pintu yang dinamakan Rayyan yang
hanya dimasuki oleh orang-orang yang puasa.” (H. R. Bukhari)[5]
d. Zakat
Zakat berarti pensucian, zakat membersihkan harta dan
pemiliknya. Tujuan dari zakat tersebut adalah untuk menguji orang yang mengaku
cinta pada Allah. Membayar zakat adalah suatu kuajiban, yaitu seorang muslim
membayarkan 2,5% dari jumlah hartanya. Seperti hadits rasulullah yang
diriwayatkan oleh Jabir r.a
عن جا بررضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
قل ليس فيما دون خمس ذودمن الا بل صدقة, وليس فيمادون خمسةاوسق من التمر صدقة...
yang
artinya : dari jabir r.a., dari Rasulullah saw bersabda : tidak ada zakat
keuangan sebelum sampai 5 awaq (=200 dirham perak). Tidak ada zakat unta
sebelum sampai 5 dzaud (=5 ekor unta). Tidak ada zakat lorma (makanan yang
mengenyangkan ) sebelum sampai 5 wasaq.[6]
Kesimpulannya adalah setiap orang yang telah memenuhi
syarat untuk dikenakan zakat keuangan atau emas dan perak jika telah sampai
pada batas 200 dirham perak. Sedangkan emas sampai 20 dinar, zakat unta hingga
5 ekor, sedangkan zakat makanan pokok (yang mengenyangkan) bila mencapai 5
wasaq. Semuanya itu setara dengan 2,5% dari seluruh harta kekayaannya.[7]
e. Haji
Menurut istilah agama, haji berarti pergi kebaitullah
dengan tujuan amalan-amalan yang khusus. Haji diwajibkan bagi mereka yang
mampu, yaitu yang sehat badannya dan memiliki harta yang cukup untuk biaya
pulang dan pergi ke tanah suci serta biaya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Haji
merupakan hal yang cukup penting dalam pilar islam. Pergi
haji disarankan dilakukan sekali seumur hidup. Seperti dalam hadits Rasulullah
saw seperti berikut
عن
ابى هريرة قال : خطبنارسول الله صلى الله عليه وسلم فقل : ايهاالناس قدفرض الله
عليكم الحج فحجوا, فقالرخل اكل عام يارسول الله, فسكت حتى قالهاثلاثا فقال رسول
الله لوقلت نعم لوجبت ولمااستطعتم...
Artinya:
Dari
Abu Hurairah ra, mengatakan : Rasulullah saw telah berkotbah pada kami dengan
mengatakan : “Hai manusia, Allah telah mewajibkan padamu untuk berhaji, maka
berhajilah. Maka seseorang mengatakan: apakah tiap tahun ya Rasullullah? Maka
nabi diam, dan ia mengulanginya tiga kali. Maka Rasulullah saw bersabda : “Jika
aku mengatakan “Ya” niscaya wajiblah haji itu setiap tahun, dan kamu tidak
sanggup.”[8]
Dengan
demikian jelaslah bahwa Islam dibangun dibangun atas lima dasar yang
diumpamakan tisng-tiang bagi bangunannya. Sedangkan bagian yang lain adalah
penyempurna bangunan tersebut, yaitu pengaplikasian dalam kehidupan
sehari-hari. Jika runtuh salah satunya maka Islam pada diri seseorang itu akan
runtuh.
IV.
KESIMPULAN
Lima
pilar Islam atau yang sering kita kenal sebagai rukun Islam. Ibarat sebuah bangunan, tegaknya Islam ditopang oleh
pilar-pilar tersebut. Syahadat adalah kalimat persaksian
yang merupakan keharusan dalam keislaman seseorang. Di dalam alimat syahadat terandung mana tauhid yaitu
sikap meniadakan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah.
Sholat
adalah suatu hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Sholat juga sebagai
barometer pengukuran seberapa tinggi
ketaatan seorang muslim dalam menjalankan agamanya. Puasa adalah menahan diri
dari segala hal yang membatalkan yaitu makan, minum, dan berhubungan suami
istri, mulai dari trbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Zakat berarti pensucian, zakat membersihkan harta dan
pemiliknya. Tujuan dari zakat tersebut adalah untuk menguji orang yang mengaku
cinta pada Allah. Membayar zakat adalah suatu kuajiban, yaitu seorang muslim
membayarkan 2,5% dari jumlah hartanya.
Menurut istilah agama, haji berarti pergi kebaitullah
dengan tujuan amalan-amalan yang khusus. Haji diwajibkan bagi mereka yang
mampu, yaitu yang sehat badannya dan memiliki harta yang cukup untuk biaya
pulang dan pergi ke tanah suci serta biaya bagi keluarga yang ditinggalkan.
V.
PENUTUP
Demikian
yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khasanah
keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Dalam pembuatan makalah pasti ada
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bahreisj, Hussein, Himpunan Hadits
Shahih Muslim, (Surabaya: Al-Ikhlas. 1987)
Rifa’I, Moh, Bekal Dakwah dan
Pembina Pribadi Muslim, (Semarang: Wicaksana. 1987)
http://bukharimuslim.wordpress.com/?s=syahadat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar