Label

Sabtu, 23 Maret 2013

Hadits Lima Pilar Islam



I.                   PENDAHULUAN
Sebuah bangunan tidak akan berdiri kokoh tanpa adanya pilar atau penopang bangunan tersebut. Ketahanannya amat bergantung dari seberapa kuat pilar-pilar itu dibuat sehingga nantinya ia tidak akan hanyut disapu gelombang maupun luluh lanta digunacang gempa. Begitu pula dengan keislaman pada diri seorang muslim, terdapat berbagai sendi dan pilar-pilar yang harus dipersiapkan. Semua itu haruslah dipelajari dan diamalkan oleh setiap orang muslim.
Islam dibangun atas lima perkara: kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, haji ke rumah Allah dan berpuasa di bulan ramadhan. Dalam makalah ini kami akan mencoba menerangkan secara hadits-hadits tentang lima pilar Islam.
II.                RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah Lima Pilar Islam itu ?
2.      Bagaimana Hadits-hadits tentang Lima Pilar tersebut ?
III.             PEMBAHASAN
A.    Lima Pilar Islam
Lima pilar Islam atau yang sering kita kenal sebagai rukun Islam. Ibarat sebuah bangunan, tegaknya Islam ditopang oleh pilar-pilar tersebut. Rasulullah telah memberitahukan tentang lima pilar islam melalui sabdanya, yang artinya “Islam ini dibangun di atas lima perkara: (1) persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan sholat, (3) menunaikan zakat, (4) pergi haji kebaitullah, (5) berpuasa pada bulan ramadhan.” (H. R. Bukhari Muslim).[1]
Rukun Islam merupakan landasan operasional dari Rukun Iman. Belum cukup dikatakan beriman hanya dengan megerjakan Rukun Islam tanpa ada upaya untuk menegakkannya. Rukun Islam merupakan training/pelatihan bagi orang mukmin menuju mardhotillah/keridhoan Allah.
Selain itu rukun Islam merupakan training center / pusat pelatihan bagi orang mukmin. Sebagaimana halnya training-training pada umumnya, maka keberhasilan suatu training bukan diukur dari apakah training itu telah selesai diikuti dengan baik atau tidak. Melainkan dari sejauh mana hasil yang diperoleh dalam training tersebut mampu menjawab/ menyelesaikan permasalahan konkrit yang dihadapi. Maka dari sinilah dapat kita pahami perbedaan antara "mengerjakan" dengan "menegakkan" rukun Islam. Yang pertama (mengerjakan) kita analogikan sebagai training, sedang yang kedua merupakan aplikasi yang akan menentukan efektivitas training tersebut.[2]

B.     Hadits Tentang Lima Pilar Islam
a.       Syahadat
Syahadat adalah kalimat persaksian yang merupakan keharusan dalam keislaman seseorang. Di dalam alimat syahadat terandung mana tauhid yaitu sikap meniadakan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah. Begitu juga yang telah dikatakan oleh rasulullah dalam haditsnya yang artinya :
Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: aku diperintah memerangi orang-orang sehingga mereka mengucapkan kalimat syahadat bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, maka bila mereka telah mengerjakan semua itu berarti telah terpelihara daripadaku darah dan harta mereka kecuali dengan hak kewajiban dalam Islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah. (Bukhari, Muslim).[3]
b.      Sholat
Sholat adalah suatu hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Sholat juga sebagai barometer pengukuran seberapa tinggi ketaatan seorang muslim dalam menjalankan agamanya. Solat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Tidak heran kalau solat disebut sebagai tiang agama. Rasulullah SAW bersabda
اول مايحا سب به البديوم القيامت الصلاة فان صلحت صلح سائرعمله وان فسدت قسد سائرعمله..
Yang artinya :
Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat ialah solat, maka apabila solatnya lengkap, maka baiklah seluruh amalan yang lainnya. Dan jika solatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalan yang lainnya. (H.R. Thabrani)[4]
Maka dapat diketahui keutamaan solat bagi seluruh umat muslim di dunia.
Cukup banyak unsure yang membantu menyempurnakan solat antara lain :
1.      Khusyu
2.      Memahami apa yang diucapkan
3.      Mengagungkan Allah pada setiap gerakan yang dilakukan
c.       Puasa
Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan yaitu makan, minum, dan berhubungan suami istri, mulai dari trbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa dibulan Ramadan wajib hukumnya. Seperti dalam hadits Rasulullah SAW
فى الجنة ثمانية ابواب فيهاباب يسمى الريانل لايدخله الاالصا ئمون...
Yang artinya :
“di dalam sorga ada delapan pintu padanya ada pintu yang dinamakan Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang puasa.” (H. R. Bukhari)[5]
d.      Zakat
Zakat berarti pensucian, zakat membersihkan harta dan pemiliknya. Tujuan dari zakat tersebut adalah untuk menguji orang yang mengaku cinta pada Allah. Membayar zakat adalah suatu kuajiban, yaitu seorang muslim membayarkan 2,5% dari jumlah hartanya. Seperti hadits rasulullah yang diriwayatkan oleh Jabir r.a
عن جا بررضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قل ليس فيما دون خمس ذودمن الا بل صدقة, وليس فيمادون خمسةاوسق من التمر صدقة...
yang artinya : dari jabir r.a., dari Rasulullah saw bersabda : tidak ada zakat keuangan sebelum sampai 5 awaq (=200 dirham perak). Tidak ada zakat unta sebelum sampai 5 dzaud (=5 ekor unta). Tidak ada zakat lorma (makanan yang mengenyangkan ) sebelum sampai 5 wasaq.[6]
Kesimpulannya adalah setiap orang yang telah memenuhi syarat untuk dikenakan zakat keuangan atau emas dan perak jika telah sampai pada batas 200 dirham perak. Sedangkan emas sampai 20 dinar, zakat unta hingga 5 ekor, sedangkan zakat makanan pokok (yang mengenyangkan) bila mencapai 5 wasaq. Semuanya itu setara dengan 2,5% dari seluruh harta kekayaannya.[7]
e.       Haji
Menurut istilah agama, haji berarti pergi kebaitullah dengan tujuan amalan-amalan yang khusus. Haji diwajibkan bagi mereka yang mampu, yaitu yang sehat badannya dan memiliki harta yang cukup untuk biaya pulang dan pergi ke tanah suci serta biaya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Haji merupakan hal yang cukup penting dalam pilar islam. Pergi haji disarankan dilakukan sekali seumur hidup. Seperti dalam hadits Rasulullah saw seperti berikut
عن ابى هريرة قال : خطبنارسول الله صلى الله عليه وسلم فقل : ايهاالناس قدفرض الله عليكم الحج فحجوا, فقالرخل اكل عام يارسول الله, فسكت حتى قالهاثلاثا فقال رسول الله لوقلت نعم لوجبت ولمااستطعتم...

Artinya:
Dari Abu Hurairah ra, mengatakan : Rasulullah saw telah berkotbah pada kami dengan mengatakan : “Hai manusia, Allah telah mewajibkan padamu untuk berhaji, maka berhajilah. Maka seseorang mengatakan: apakah tiap tahun ya Rasullullah? Maka nabi diam, dan ia mengulanginya tiga kali. Maka Rasulullah saw bersabda : “Jika aku mengatakan “Ya” niscaya wajiblah haji itu setiap tahun, dan kamu tidak sanggup.”[8]
Dengan demikian jelaslah bahwa Islam dibangun dibangun atas lima dasar yang diumpamakan tisng-tiang bagi bangunannya. Sedangkan bagian yang lain adalah penyempurna bangunan tersebut, yaitu pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Jika runtuh salah satunya maka Islam pada diri seseorang itu akan runtuh.

IV.             KESIMPULAN
Lima pilar Islam atau yang sering kita kenal sebagai rukun Islam. Ibarat sebuah bangunan, tegaknya Islam ditopang oleh pilar-pilar tersebut. Syahadat adalah kalimat persaksian yang merupakan keharusan dalam keislaman seseorang. Di dalam alimat syahadat terandung mana tauhid yaitu sikap meniadakan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah.
Sholat adalah suatu hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Sholat juga sebagai barometer pengukuran seberapa tinggi ketaatan seorang muslim dalam menjalankan agamanya. Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan yaitu makan, minum, dan berhubungan suami istri, mulai dari trbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Zakat berarti pensucian, zakat membersihkan harta dan pemiliknya. Tujuan dari zakat tersebut adalah untuk menguji orang yang mengaku cinta pada Allah. Membayar zakat adalah suatu kuajiban, yaitu seorang muslim membayarkan 2,5% dari jumlah hartanya.
Menurut istilah agama, haji berarti pergi kebaitullah dengan tujuan amalan-amalan yang khusus. Haji diwajibkan bagi mereka yang mampu, yaitu yang sehat badannya dan memiliki harta yang cukup untuk biaya pulang dan pergi ke tanah suci serta biaya bagi keluarga yang ditinggalkan.

V.                PENUTUP
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Dalam pembuatan makalah pasti ada kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan makalah selanjutnya.








DAFTAR PUSTAKA
Bahreisj, Hussein, Himpunan Hadits Shahih Muslim, (Surabaya: Al-Ikhlas. 1987)
Rifa’I, Moh, Bekal Dakwah dan Pembina Pribadi Muslim, (Semarang: Wicaksana. 1987)
http://bukharimuslim.wordpress.com/?s=syahadat




[1] http://islamitudamaidanindah.blogspot.com/2012/08/rukun-islam-5-pilar-tegaknya-agama.html
[2] http://prasmagabo.blogspot.com/2011/10/makna-rukun-islam.html
[3] http://bukharimuslim.wordpress.com/?s=syahadat
[4] H. Moh. Rifa’I, Bekal Dakwah dan Pembina Pribadi Muslim, (Semarang: Wicaksana. 1987), hal. 15
[5] Ibid, hal 52
[6] Hussein Bahreisj, Himpunan Hadits Shahih Muslim, (Surabaya: Al-Ikhlas. 1987), hal. 130
[7] Ibid, hal. 130-131
[8] Ibid, hal. 147

Tidak ada komentar:

Posting Komentar