I.
PEMETAAN KELOMPOK SASARAN
A.
CORAK DAN CIRI MASYARAKAT
SMA Negeri 01 Brebes, merupakan salah satu SMA favorit di kabupaten
Brebes. Kualitas pendidikan dan pengajar serta fasilitas yang mendukung
menjadikan SMA ini banyak di minati oleh para kalangan remaja dari berbagai
daerah untuk mencari ilmu ditingkat yang lebih tinggi lagi.
Kabupaten brebes sendiri yang mempunyai dua cora kebudayaan yaitu
sunda dan banyumasan menjadikan warga SMA Negeri 01 Brebes yang heterogen. Para
siswa membawa kebudayaannya masing-masing. Pengetahuan tentang IPTEK yang
tinggi didukung dengan area hotspot dan lab computer yang terhubung dengan
internet pula menjadikan para pelajar dapat leluasa mengakses perkembangan
jaman yang sangat pesat diera globalisasi ini. Namun tidak banyak yang dapat
menggunakan perkembangan itu dengan baik. Banyak pula para pelajar yang dapat
leluasa mengakses gambar-gambar porno lewat internet. Oleh karena itu sangat
diperlukan untuk diadakannya penyuluhan tentang pergaulan bebas diera
globalisasi seperti saat ini.
B.
KELOMPOK SASARAN
Dalam pembinaan ini, peneliti memfokuskan kepada para remaja SMA
Negeri 01 Brebes yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi No. 11 Kecamatan Brebes
Kabupaten Brebes. Dengan materi “Pergaulan Bebas di era Globalisasi” sehingga
mampu menjadi arahan untuk mereka para remaja dalam mengantisipasi pengaruh
budaya luar yang masuk dalam lingkungan mereka. Dalam bimbingan ini di
maksudkan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya mempunyai akademik yang
baik melainkan dibarengi dengan akhlakul karimah yang baik pula.
C.
CIRI-CIRI KELOMPOK SASARAN DAN KELOMPOK BINAAN
ü Pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi
ü Penduduk yang heterogen
ü Terbiasanya mengucapkan kata-kata jorok pada kalangan pelajar
ü Intelektual yang tinggi
ü Pembekalan agama yang kurang
ü Pergaulan yang bebas
II.
PEMBENTUKAN KELOMPOK SASARAN
A.
Tahap
Persiapan
Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi dan pengumpulan
data. Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi pada sekelompok remaja SMA di
daerah Brebes. Dalam penelitiannya, peneliti mengambil siswa kelas tiga ±275
siswa yang terdiri dari 135 siswa laki-laki dan 140 siswa perempuan dengan 5
anak diantaranya beragama non muslim. Pertama-tama peneliti mengunjungi Bpk.
Rofi’I, BcHK selaku kepala sekolah SMA Negeri 01 Brebes untuk melakukan pemahaman
mengenai tujuan dan maksud peneliti yaitu untuk mengadakan penyuluhan tentang
bahaya pergaulan di era globalisasi seperti sekarang ini. Pergaulan remaja saat
ini mengkhawtirkan sekali, banyak remaja yang terperangkap dalam pergaulan
bebas seperti seks bebas, tawuran, dan mengonsumsi barang-barang terlarang. Era
globalisasi didominasi dengan pesatnya perkembangan informasi, dan teknologi.
Keadaan ini telah membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat
terutama remaja dalam segi perkembangan moral. Pergaulan remaja saat ini
cenderung bebas.
B.
Tahap
Pembentukan
1.
Nama
Organisasi, Susunan Pengurus, Tempat Kegiatan, Jadwal Kegiatan, dan Dukungan
Pendanaan
a.
Nama
Organisasi : Ikatan Remaja Sehat dan Berakhlakul Karimah
b.
Susunan
pengurus
Ø Ketua :
Nurul Awaliyah
Ø Wakil Ketua :
Eny Mukaromah
Ø Sekertaris :
Ria Wulandari
Ø Bendahara :
Nurman Lestiono Nugroho
Ø Penyuluh Agama :
Lestri Nurratu S. Sos. I
Ø Seksi-seksi
·
Seksi
perlengkapan : Ervina Asditia
·
Seksi
konsumsi : Hanum Safitri
·
Seksi
kebersihan : Willyarto Nur
Andestyawan
2.
Tempat
Kegiatan
a.
Aula
Sekolah
b.
Masjid
Sekolah
c.
Kantor
PMI cab. Brebes
d.
Desa
Pekauman Kec. Losari
3.
Dukungan
Pendanaan :
a.
Pengajuan
Proposal
b.
Dana
dari Pihak Sekolah
Dalam kegiatan ini peneliti mempunyai Visi dan Misi yaitu
VISI
Membentuk Remaja Globalisasi yang Sehat dan Berakhlakul Karimah
MISI
-
Melaksanakan
kegiatan bimbingan secara efektif dan eisien
-
Menumbuhkan
sifat taqwa terhadap Allah SWT
-
Mendorong
dan membantu setiap siswa untuk menyadari dan memahami dampak dari pengaruh
globalisasi dalam pergaulan
C.
Tahap konsolidasi
Kegiatan
diadakan selama 4 hari, yaitu dimulai dari tanggal 12 Maret 2012 sampai dengan
15 Maret 2012. Dengan susunan acara adalah sebagai berikut :
AGENDA KEGIATAN IKATAN REMAJA SEHAT DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Tanggal 12 Maret sampai dengan 15 Maret 2012
Hari/Tanggal
|
Jam
|
Kegiatan
|
Tempat
|
Penanggung
Jawab
|
Senin, 12 Maret 2012
|
08.00 – 09.00
09.15 – 11.30
11.30 – 12.30
12.30 – 14.00
|
Upacara pembukaan
Pemberian materi tentang pemahaman era Globalisasi
Istirahat, solat dan pembagian snack
Penutup dan pemberi tahuan tentang materi yang akan diberikan
besok
|
Aula Sekolah
Aula Sekolah
Masjid Sekolah
Aula Sekolah
|
Bpk. Rofi’i, BcHK
Lestri Nurratu, S. Sos. I
Hanum Safitri
Willyarto Nur Andestyawan
|
Selasa, 13 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
09.30 – 10.00
10.00 – 11.45
12.00 – 12.30
|
Materi tentang bahaya pergaulan bebas
Istirahat dan pembagian snack
Pandangan agama terhadap pergaulan bebas
Penutup
|
Aula Sekolah
Aula Sekolah
Aula Sekolah
Aula Sekolah
|
Lestri Nurratu, S. Sos. I
Hanum Safitri
Lestri Nurratu, S. Sos. I
Willyarto Nur Andestyawan
|
Rabu, 14 Maret 2012
|
08.00 – 11.45
12.00 – 12.30
12.30 - selesai
|
Kunjungan kantor PMI cab. Brebes
Istirahat dan pembagian snack
Penutupan
|
Kantor PMI
Kantor PMI
Kantor PMI
|
Ervina Asditia
Hanum Safitri
Willyarto Nur Andestyawan
|
Kamis, 15 Maret 2012
|
08.00 – 11.45
11.45 – 12.30
12.30 - selesai
|
Baksos dan kerja bakti
Istirahat dan pembagian snack
Penutup
|
Desa Pekauman Kec. Losari
Balai Desa Pekauman
Balai Desa Pekauman
|
Ervina Asditia
Hanum Safitri
Willyarto Nur Andestyawan
|
Mengetahui
Sekretaris
|
Kepala
Sekolah
SMA Negeri 01
Brebes
|
|
|
Ria Wulandari
|
Rofi’i, BcHK
|
Ketua
Nurul Awaliyah
D.
Tahap memulai kegiatan
1.
Hari
pertama, tanggal 12 Maret 2012
Pemahaman
Era Globalisasi dengan nara sumber Maulana Rizky S. Sos
Globalisasi merupakan suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi
adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring
atau dikontrol.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para
ahli adalah :
a.
Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang
berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang
penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
b.
Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c.
Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan
teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan
dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d.
Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat
cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia
dalam hal perdagangan dan keuangan.
e.
Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan
dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
Perkembangan
yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi,
demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini
dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran
televisi baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati
masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya
perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok
spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya
punk, cara bergaul.
Dengan
muculnya arus informasi yang sangat pesat sehingga banyak budaya-budaya luar
negri yang masuk di Indonesia dan tidak dapat terseleksi dengan baik antara
mana yang bersifat positif atau yang baik dan mana yang bersifat negative atau
yang buruk, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan
dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan
hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri
kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong
menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan
gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah
banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi
yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan
mesin-mesin berteknologi tinggi.
Hal
ini dapat mengacu pada pergaulan bebas dikalangan remaja. Seperti halnya sex
bebas, tawuran, minum-minuman keras dan kenakalan-kenakalan remaja yang lain
bukanlah hal yang asing lagi. Kehamilan diluar nikah yang sekarang ini sedang
marak terjadi dikalangan pelajar dapat menjadi contoh bahwa sekarang para
pelajar yang notebenenya dapat dijadikan sebagai penerus bangsa tidak lagi
mempunyai nilai-nilai dan norma-norma yang sejalan degan syariat Islam.
Penggunaan
barang terlarang seperti narkotika semakin meluas. Hal ini dikarenakan akses
distribusi barang tersebut semakin mudah dengan adanya system perdagangan
bebas. Hal ini perlu diatasi karena dapat menjadikan bangsa kita itu menjadi
bangsa yang tidak berbudaya.
Kenakalan remaja ini juga dapat terjadi karena kurangnya pengaruh
orang tua. Di jaman kapitalis ini menuntun orang tua untuk bekerja, bekerja dan
bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan jasmani sehingga tidak jarang orang tua
melalaikan anaknya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak globalisasi
pada remaja adalah dengan :
a.
Memberdayakan
remaja agar bisa menumbuhkan kesadaran dan solidaritas bersama untuk bisa
mendapatkan pengakuan,memperjuangkan hak-hak remaja,terutama hak-hak reproduksi
dan seksual remaja.
b.
Mendesak
pemerintah agar bisa mengambil keputusan yang pro remaja dengan mengubah
regulasi,kebijakan,program dan anggaran agar bisa mendukung pemenuhan hak
informasi dan pelayanan HIV/AIDS pada remaja berdasarkan kebutuhan remaja.
c.
Melibatkan
remaja dalam proses pengambilan keputusan,perencanaan,implementasi dan
monitoring.
d.
Mengembangkan akses
informasi,pelayanan,konseling,pendampingan dan pelayanan kepada remaja.
e.
Meningkatkan
kerjasama,koordinasi dan jaringan dengan sektor swasta,LSM dan organisasi
remaja,lembaga pemerintah.
f.
Mendapatkan dukungan dari masyarakat,lembaga
lain terutama pihak media massa untuk melakukan advokasi ke pemerintah dan
pengambilan kebijakan.
2.
Hari
kedua, tanggal 13 Maret 2012
Pandangan
Agama terhadap Pergaulan Bebas oleh KH. Khoirudin, S. Ag
Dewasa ini pergaulan remaja, baik remaja sekolah maupun remaja
kuliah, telah mengalami suatu tahapan yang berbeda dengan adat budaya dan agama
yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam hubungan interaksi antar manusia.
Dalam pergaulan yang semakin bebas ini memunculkan berbagai bentuk kebiasaan
lain. Dari pola pikir yang materialistic dan mencari kenikmatan instant walau
sesaat telah menjadi sisi kehidupan tersendiri.
Sex
bebas yang merebak di kalangan remaja adalah fenomena dimana aturan dan norma
kehidupan yang telah di ajarkan agama dan aturan yang menjadi kesepakatan
bersama antar manusia telah terabaikan, tergusur oleh pemikiran yang serba
untuk kesenangan.
Perilaku sex bebas ini selain telah mengabaikan norma, juga telah mendorong terjadinya pegeseran fungsi utama sex bagi manusia. Dari tujuan utama sebagai sarana regenerasi telah beralih menjadi sarana pemuasan nafsu semata.
Perilaku sex bebas ini selain telah mengabaikan norma, juga telah mendorong terjadinya pegeseran fungsi utama sex bagi manusia. Dari tujuan utama sebagai sarana regenerasi telah beralih menjadi sarana pemuasan nafsu semata.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul
dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31.
Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul.
Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal
yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam
etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian
seseorang.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna
kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang
membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak
lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak
orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang
dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya
dapat membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad
SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain
halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti
seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George
Balusyi dalam bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy
menjelaskan, masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung
dan tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang
harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi
tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab
syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis
dan psikis mereka.”
3.
Hari
ketiga, tanggal 14 Maret 2012
Kunjungan
ke kantor PMI cabang Brebes oleh Bayu Rizky Pratama
Dalam kunjungan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan bahaya sex
bebas yang dapat mengakibatkan terjangkitnya HIV/AIDS. Dan cara-cara untuk
menanggulanginya.
4.
Hari
keempat, anggal 15 Maret 2012
Baksos
dan kerja bakti di Desa Pekauman Kec. Losari Kab. Brebes
Pertama-tama para peserta mengadakan baksos dengan membagi-bagikan
sembako dan pakaian serta mengadakan kerja bakti dengan membersihkan selokan
dan irigasi. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai-nilai dan norma-norma
yang luntur dalam diri para remaja. Menumbuhkan sikap perduli terhadap
lingkungan sekitar dan sikap hormat kepada orang tua.
III.
EVALUASI
A.
Evaluasi
Program
Selama empat hari kegiatan pada tanggal 12 Maret sampai 15 Maret
2012 di SMA Negeri 01 Brebes, penulis telah menyusun program yaitu diantaranya
hari pertama, pemahaman tentang apa era globalisasi. Hari kedua, pandangan
agama terhadap pergaulan bebas. Hari ketiga, kunjungan ke kantor PMI cabang
Kab. Brebes. Hari keempat, baksos dan kerjabakti di desa Pekauman Kec. Losari
Kab. Brebes.
Dalam pelaksanaan penyampaian materi tersebut kami tidak
mendapatkan kendala yang sangat berarti, semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Disamping itu sosialisasi dan bimbingan ini dapat dijadikan acuan bgi para
siswa-siswi untuk berhati-hati dan tidak sampai salah jalan dalam pergaulan.
B.
Evaluasi
Proses
Selama proses mulai tahap persiapan, tahap pembentukan, tahap
konsolidasi, dan tahap memulai kegiatan sedikit mengalami kendala yaitu adanya
gangguan komunikasi dengan pihak kepala kantor PMI cabang Kab. Brebes. Namun
selain itu semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya
hambatan yang berarti karena para siswa-siswi SMA Negeri 01 Brebes sangat
berantusias dan dapat tertib dalam menjalankan semua kegiatan tersebut.
C.
Evaluasi
Hasil
Berkat kejasama antara panitia, pihak sekolah dan para peserta
dalam pelaksanaan bimbingan ini selama empat hari yang dimulai sejak tanggal 12
Maret sampai 15 Maret 2012 dapat berjalan dengan bdan membuahkan hasil yang
memuaskan. Para siswa telah menyadari bahaya era globalisasi yang tidak hanya
berdampak baik dalam kehidupan juga berdampak buruk bagi pergaulan mereka.
Nilai-nilai dan norma-norma yang hamper memudar dikalangan remaja
tersebut sekarang dapat muncul kembali. Dengan adanya penyuluhan berbasis agama
tersebut, tingkah laku para siswa juga mengalami perubahan. Tingkah laku dan
perbuatan siswa tersebut sekarang sesuai dengan syariat islam.
IV.
PENUTUP
§ Kesimpulan
Pembinaan 4 hari tanggal 12 Maret sampai 15 Maret 2012 yang dilakukan di SMA Negeri 01 Brebes ini berjalan lancar mulai dari persiapan,
pembentukan, konsolidasi serta pelaksanaannya. Disamping itu pembinaan ini
sangat efektif dan efisien namun sangat berbobot bukti realitanya pembinaan ini
langsung dapat mempengaruhi tingkah laku para remaja di SMA Negeri 01 Brebes
tanpa menunggu lama, yaitu setelah pembinaan ini ditutup sementara mereka
langsung menfilter dan membatasi dirinya dalam pergaulan bebas.
§ Kritik dan saran
Demikian laporan yang dapat penulis sampaikan, sebagai manusia biasa,
penulis menyadari bahwa dalam penyampaian maupun pemaparan tulisan ini jauh
dari kesempurnaan maka dari itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis
nanti-nantikan guna untuk menyusun laporan penulis berikutnya yang sempurna dan
dapat dinikmati semua kalangan pembaca. Penulis berharap laporan ini dapat berguna dan
menfaat lebih-lebih dapat dijadikan bahan acuan saudara-saudara pembaca dalam
penyusunan laporan kegiatan pembinaan, amien