Label

Sabtu, 12 Januari 2013

Contoh Pembentukan Kelompok Binaan

I.                   PEMETAAN KELOMPOK SASARAN
A.    CORAK DAN CIRI MASYARAKAT
SMA Negeri 01 Brebes, merupakan salah satu SMA favorit di kabupaten Brebes. Kualitas pendidikan dan pengajar serta fasilitas yang mendukung menjadikan SMA ini banyak di minati oleh para kalangan remaja dari berbagai daerah untuk mencari ilmu ditingkat yang lebih tinggi lagi.
Kabupaten brebes sendiri yang mempunyai dua cora kebudayaan yaitu sunda dan banyumasan menjadikan warga SMA Negeri 01 Brebes yang heterogen. Para siswa membawa kebudayaannya masing-masing. Pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi didukung dengan area hotspot dan lab computer yang terhubung dengan internet pula menjadikan para pelajar dapat leluasa mengakses perkembangan jaman yang sangat pesat diera globalisasi ini. Namun tidak banyak yang dapat menggunakan perkembangan itu dengan baik. Banyak pula para pelajar yang dapat leluasa mengakses gambar-gambar porno lewat internet. Oleh karena itu sangat diperlukan untuk diadakannya penyuluhan tentang pergaulan bebas diera globalisasi seperti saat ini.
B.     KELOMPOK SASARAN
Dalam pembinaan ini, peneliti memfokuskan kepada para remaja SMA Negeri 01 Brebes yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi No. 11 Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Dengan materi “Pergaulan Bebas di era Globalisasi” sehingga mampu menjadi arahan untuk mereka para remaja dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang masuk dalam lingkungan mereka. Dalam bimbingan ini di maksudkan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya mempunyai akademik yang baik melainkan dibarengi dengan akhlakul karimah yang baik pula.
C.    CIRI-CIRI KELOMPOK SASARAN DAN KELOMPOK BINAAN
ü  Pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi
ü  Penduduk yang heterogen
ü  Terbiasanya mengucapkan kata-kata jorok pada kalangan pelajar
ü  Intelektual yang tinggi
ü  Pembekalan agama yang kurang
ü  Pergaulan yang bebas

II.                PEMBENTUKAN KELOMPOK SASARAN
A.    Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi dan pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi pada sekelompok remaja SMA di daerah Brebes. Dalam penelitiannya, peneliti mengambil siswa kelas tiga ±275 siswa yang terdiri dari 135 siswa laki-laki dan 140 siswa perempuan dengan 5 anak diantaranya beragama non muslim. Pertama-tama peneliti mengunjungi Bpk. Rofi’I, BcHK selaku kepala sekolah SMA Negeri 01 Brebes untuk melakukan pemahaman mengenai tujuan dan maksud peneliti yaitu untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya pergaulan di era globalisasi seperti sekarang ini. Pergaulan remaja saat ini mengkhawtirkan sekali, banyak remaja yang terperangkap dalam pergaulan bebas seperti seks bebas, tawuran, dan mengonsumsi barang-barang terlarang. Era globalisasi didominasi dengan pesatnya perkembangan informasi, dan teknologi. Keadaan ini telah membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat terutama remaja dalam segi perkembangan moral. Pergaulan remaja saat ini cenderung bebas.
B.     Tahap Pembentukan
1.      Nama Organisasi, Susunan Pengurus, Tempat Kegiatan, Jadwal Kegiatan, dan Dukungan Pendanaan
a.       Nama Organisasi : Ikatan Remaja Sehat dan Berakhlakul Karimah
b.      Susunan pengurus
Ø  Ketua                          : Nurul Awaliyah
Ø  Wakil Ketua                : Eny Mukaromah
Ø  Sekertaris                    : Ria Wulandari
Ø  Bendahara                   : Nurman Lestiono Nugroho
Ø  Penyuluh Agama         : Lestri Nurratu S. Sos. I
Ø  Seksi-seksi                  
·         Seksi perlengkapan     : Ervina Asditia
·         Seksi konsumsi            : Hanum Safitri
·         Seksi kebersihan          : Willyarto Nur Andestyawan


2.      Tempat Kegiatan
a.       Aula Sekolah
b.      Masjid Sekolah
c.       Kantor PMI cab. Brebes
d.      Desa Pekauman Kec. Losari
3.      Dukungan Pendanaan                   :
a.       Pengajuan Proposal
b.      Dana dari Pihak Sekolah
Dalam kegiatan ini peneliti mempunyai Visi dan Misi yaitu
VISI
Membentuk Remaja Globalisasi yang Sehat dan Berakhlakul Karimah
MISI
-          Melaksanakan kegiatan bimbingan secara efektif dan eisien
-          Menumbuhkan sifat taqwa terhadap Allah SWT
-          Mendorong dan membantu setiap siswa untuk menyadari dan memahami dampak dari pengaruh globalisasi dalam pergaulan

C.    Tahap konsolidasi
Kegiatan diadakan selama 4 hari, yaitu dimulai dari tanggal 12 Maret 2012 sampai dengan 15 Maret 2012. Dengan susunan acara adalah sebagai berikut :
AGENDA KEGIATAN IKATAN REMAJA SEHAT DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Tanggal 12 Maret sampai dengan 15 Maret 2012

Hari/Tanggal
Jam
Kegiatan
Tempat
Penanggung Jawab
Senin, 12 Maret 2012
08.00 – 09.00

09.15 – 11.30


11.30 – 12.30


12.30 – 14.00
Upacara pembukaan

Pemberian materi tentang pemahaman era Globalisasi

Istirahat, solat dan pembagian snack

Penutup dan pemberi tahuan tentang materi yang akan diberikan besok

Aula Sekolah

Aula Sekolah


Masjid Sekolah

Aula Sekolah
Bpk. Rofi’i, BcHK

Lestri Nurratu, S. Sos. I


Hanum Safitri

Willyarto Nur Andestyawan
Selasa, 13 Maret 2012
08.00 – 09.30

09.30 – 10.00

10.00 – 11.45

12.00 – 12.30
Materi tentang bahaya pergaulan bebas

Istirahat dan pembagian snack

Pandangan agama terhadap pergaulan bebas

Penutup

Aula Sekolah


Aula Sekolah

Aula Sekolah


Aula Sekolah
Lestri Nurratu, S. Sos. I


Hanum Safitri

Lestri Nurratu, S. Sos. I


Willyarto Nur Andestyawan
Rabu, 14 Maret 2012
08.00 – 11.45

12.00 – 12.30

12.30 - selesai
Kunjungan kantor PMI cab. Brebes

Istirahat dan pembagian snack

Penutupan
Kantor PMI

Kantor PMI

Kantor PMI
Ervina Asditia

Hanum Safitri

Willyarto Nur Andestyawan
Kamis, 15 Maret 2012
08.00 – 11.45


11.45 – 12.30

12.30 - selesai
Baksos dan kerja bakti


Istirahat dan pembagian snack

Penutup
Desa Pekauman Kec. Losari

Balai Desa Pekauman

Balai Desa Pekauman
Ervina Asditia


Hanum Safitri

Willyarto Nur Andestyawan



Mengetahui
Sekretaris
Kepala Sekolah
SMA Negeri 01 Brebes




Ria Wulandari
Rofi’i, BcHK

Ketua

Nurul Awaliyah
 


D.    Tahap memulai kegiatan
1.      Hari pertama, tanggal 12 Maret 2012
Pemahaman Era Globalisasi dengan nara sumber Maulana Rizky  S. Sos

Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
a.       Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
b.      Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c.       Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d.      Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e.       Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televisi baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
Dengan muculnya arus informasi yang sangat pesat sehingga banyak budaya-budaya luar negri yang masuk di Indonesia dan tidak dapat terseleksi dengan baik antara mana yang bersifat positif atau yang baik dan mana yang bersifat negative atau yang buruk, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Hal ini dapat mengacu pada pergaulan bebas dikalangan remaja. Seperti halnya sex bebas, tawuran, minum-minuman keras dan kenakalan-kenakalan remaja yang lain bukanlah hal yang asing lagi. Kehamilan diluar nikah yang sekarang ini sedang marak terjadi dikalangan pelajar dapat menjadi contoh bahwa sekarang para pelajar yang notebenenya dapat dijadikan sebagai penerus bangsa tidak lagi mempunyai nilai-nilai dan norma-norma yang sejalan degan syariat Islam.
Penggunaan barang terlarang seperti narkotika semakin meluas. Hal ini dikarenakan akses distribusi barang tersebut semakin mudah dengan adanya system perdagangan bebas. Hal ini perlu diatasi karena dapat menjadikan bangsa kita itu menjadi bangsa yang tidak berbudaya.
Kenakalan remaja ini juga dapat terjadi karena kurangnya pengaruh orang tua. Di jaman kapitalis ini menuntun orang tua untuk bekerja, bekerja dan bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan jasmani sehingga tidak jarang orang tua melalaikan anaknya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak globalisasi pada remaja adalah dengan :
a.       Memberdayakan remaja agar bisa menumbuhkan kesadaran dan solidaritas bersama untuk bisa mendapatkan pengakuan,memperjuangkan hak-hak remaja,terutama hak-hak reproduksi dan seksual remaja.
b.      Mendesak pemerintah agar bisa mengambil keputusan yang pro remaja dengan mengubah regulasi,kebijakan,program dan anggaran agar bisa mendukung pemenuhan hak informasi dan pelayanan HIV/AIDS pada remaja berdasarkan kebutuhan remaja.
c.       Melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan,perencanaan,implementasi dan monitoring.
d.      Mengembangkan akses informasi,pelayanan,konseling,pendampingan dan pelayanan kepada remaja.
e.       Meningkatkan kerjasama,koordinasi dan jaringan dengan sektor swasta,LSM dan organisasi remaja,lembaga pemerintah.
f.       Mendapatkan dukungan dari masyarakat,lembaga lain terutama pihak media massa untuk melakukan advokasi ke pemerintah dan pengambilan kebijakan.
2.      Hari kedua, tanggal 13 Maret 2012
Pandangan Agama terhadap Pergaulan Bebas oleh KH. Khoirudin, S. Ag

Dewasa ini pergaulan remaja, baik remaja sekolah maupun remaja kuliah, telah mengalami suatu tahapan yang berbeda dengan adat budaya dan agama yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam hubungan interaksi antar manusia. Dalam pergaulan yang semakin bebas ini memunculkan berbagai bentuk kebiasaan lain. Dari pola pikir yang materialistic dan mencari kenikmatan instant walau sesaat telah menjadi sisi kehidupan tersendiri.
Sex bebas yang merebak di kalangan remaja adalah fenomena dimana aturan dan norma kehidupan yang telah di ajarkan agama dan aturan yang menjadi kesepakatan bersama antar manusia telah terabaikan, tergusur oleh pemikiran yang serba untuk kesenangan.
Perilaku sex bebas ini selain telah mengabaikan norma, juga telah mendorong terjadinya pegeseran fungsi utama sex bagi manusia. Dari tujuan utama sebagai sarana regenerasi telah beralih menjadi sarana pemuasan nafsu semata.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka.”
3.      Hari ketiga, tanggal 14 Maret 2012
Kunjungan ke kantor PMI cabang Brebes oleh Bayu Rizky Pratama

Dalam kunjungan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan bahaya sex bebas yang dapat mengakibatkan terjangkitnya HIV/AIDS. Dan cara-cara untuk menanggulanginya.
4.      Hari keempat, anggal 15 Maret 2012
Baksos dan kerja bakti di Desa Pekauman Kec. Losari Kab. Brebes

Pertama-tama para peserta mengadakan baksos dengan membagi-bagikan sembako dan pakaian serta mengadakan kerja bakti dengan membersihkan selokan dan irigasi. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai-nilai dan norma-norma yang luntur dalam diri para remaja. Menumbuhkan sikap perduli terhadap lingkungan sekitar dan sikap hormat kepada orang tua.
III.             EVALUASI
A.    Evaluasi Program
Selama empat hari kegiatan pada tanggal 12 Maret sampai 15 Maret 2012 di SMA Negeri 01 Brebes, penulis telah menyusun program yaitu diantaranya hari pertama, pemahaman tentang apa era globalisasi. Hari kedua, pandangan agama terhadap pergaulan bebas. Hari ketiga, kunjungan ke kantor PMI cabang Kab. Brebes. Hari keempat, baksos dan kerjabakti di desa Pekauman Kec. Losari Kab. Brebes.
Dalam pelaksanaan penyampaian materi tersebut kami tidak mendapatkan kendala yang sangat berarti, semuanya dapat berjalan dengan lancar. Disamping itu sosialisasi dan bimbingan ini dapat dijadikan acuan bgi para siswa-siswi untuk berhati-hati dan tidak sampai salah jalan dalam pergaulan.

B.     Evaluasi Proses
Selama proses mulai tahap persiapan, tahap pembentukan, tahap konsolidasi, dan tahap memulai kegiatan sedikit mengalami kendala yaitu adanya gangguan komunikasi dengan pihak kepala kantor PMI cabang Kab. Brebes. Namun selain itu semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti karena para siswa-siswi SMA Negeri 01 Brebes sangat berantusias dan dapat tertib dalam menjalankan semua kegiatan tersebut.
C.     Evaluasi Hasil
Berkat kejasama antara panitia, pihak sekolah dan para peserta dalam pelaksanaan bimbingan ini selama empat hari yang dimulai sejak tanggal 12 Maret sampai 15 Maret 2012 dapat berjalan dengan bdan membuahkan hasil yang memuaskan. Para siswa telah menyadari bahaya era globalisasi yang tidak hanya berdampak baik dalam kehidupan juga berdampak buruk bagi pergaulan mereka.
Nilai-nilai dan norma-norma yang hamper memudar dikalangan remaja tersebut sekarang dapat muncul kembali. Dengan adanya penyuluhan berbasis agama tersebut, tingkah laku para siswa juga mengalami perubahan. Tingkah laku dan perbuatan siswa tersebut sekarang sesuai dengan syariat islam.















IV.             PENUTUP
§  Kesimpulan
Pembinaan 4 hari tanggal 12 Maret sampai 15 Maret 2012 yang dilakukan di SMA Negeri 01 Brebes ini berjalan lancar mulai dari persiapan, pembentukan, konsolidasi serta pelaksanaannya. Disamping itu pembinaan ini sangat efektif dan efisien namun sangat berbobot bukti realitanya pembinaan ini langsung dapat mempengaruhi tingkah laku para remaja di SMA Negeri 01 Brebes tanpa menunggu lama, yaitu setelah pembinaan ini ditutup sementara mereka langsung menfilter dan membatasi dirinya dalam pergaulan bebas.

§  Kritik dan saran
Demikian laporan yang dapat penulis sampaikan, sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penyampaian maupun pemaparan tulisan ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis nanti-nantikan guna untuk menyusun laporan penulis berikutnya yang sempurna dan dapat dinikmati semua kalangan pembaca. Penulis berharap laporan ini dapat berguna dan menfaat lebih-lebih dapat dijadikan bahan acuan saudara-saudara pembaca dalam penyusunan laporan kegiatan pembinaan, amien